Pages

Search

Minggu, 30 September 2012

Share Koleksi ^_^

Mau ngeshare action figure digimon season 6 sama barang sejenis tamagochi yang suka dipegang sama tokoh di animenya yang biasa disebut Digivice


*urutan dari kiri
Digivice : IC Burst, Xros Loader, D3


Figure : Monitamon, Shoutmon, Ballistamon, Starmon & 4 Pickmon, Dorulumon, Beelzebumon


Figure : Skullknightmon, Damemon, Deadlyaxemon, Cyberdramon


Shoutmon X2 => Shoutmon + Ballistamon


Shoutmon X4 => Shoutmon + Ballistamon + Dorulumon + Starmon & 4 Pickmon


Shoutmon X4B => Shoutmon + Ballistamon + Dorulumon + Starmon & 4 Pickmon + Beelzebumon


Darkknightmon => Skullknightmon + Deadlyaxemon


Skullknightmon Big Axe Mode => Skullknightmon + Deadlyaxemon


Tsuwamon => Damemon


Musouknightmon => Tsuwamon + Darkknightmon

Selasa, 18 September 2012

Pertarungan Jokowi-Foke Ibarat Barcelona Vs Real Madrid



Ilustrasi (Okezone)
JAKARTA - Pemilukada DKI Jakarta menyisakan dua pasang kandidat untuk melaju di putaran kedua yaitu Foke-Nara dan Jokowi-Ahok. Setelah sebelumnya sebanyak enam pasang kandidat turut meramaikan pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali ini.



Semakin berkurangnya jumlah kandidat, bukan berarti persoalan dalam Pemilukada itu berkurang. Menjelang hari pencoblosan yang diagendakan pada 20 September mendatang, banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon.

Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru Habiburokhman mengatakan Pemilukada DKI di putaran kedua ini mirip dengan pertandingan sepak bola El Clasicco di Liga Spanyol yang mempertemukan dua tim terbaik yang saling bersaing yaitu Barcelona dan Real Madrid.  "Jokowi-Ahok dan Foke-Nara ini mirip dengan pertandingan sepak bola El Clasicco di Liga Spanyol," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu (9/9/2012).

Oleh karenanya, sambung Habib, bila sedikit saja Panwaslu kurang cermat atau kurang cepat dalam melaksanakan tugasnya sebagai tim pengawas maka hal tersebut akan terlihat dan terasa tidak adil bagi masing-masing kontestan. "Panwaslu harus berimbang sikapi laporan para pihak. Sebagai wasit dalam Pemilukada putaran kedua ini, Panwaslu harus meningkatkan kinerjanya secara signifikan," tuturnya.

Selain harus bersikap adil, menurutnya Panwaslu juga harus bersikap cermat dan cepat dalam merespon dinamika yang terjadi di lapangan. Salah satu bentuk adil dalam konteks Pemilukada ini yaitu Panwaslu harus memperlakukan laporan kedua pasang calon dengan standart yang sama.

Habib yang juga bagian dari tim sukses Jokowi-Ahok ini mempertanyakan laporan kubu Foke-Nara terkait penayangan iklan Prabowo Subianto yang begitu cepat direspon dengan memanggil para pihak terkait dan bahkan menyetop tayangan iklan tersebut sebelum adanya keputusan dari Panwaslu. 

"Sementara di sisi lain laporan kami mengenai spanduk Foke-Nara yang mencantumkan logo pemerintah DKI tetap dibiarkan dan hingga kini para pihak yang terlibat belum dipanggil," kata Habib. 

Lebih lanjut, Habib mengatakan jika dilihat posisi kasusnya, kedua laporan tersebut sangat mirip karena kapasistas Prabowo dalam iklan tersebut adalah sebagai ketua APPSI, sementara posisi Nachrowi Ramli dalam spanduk tersebut disebutkan sebagai Ketua Bamus Betawi.

"Bahkan laporan kami sebenarnya lebih kuat karena selain ada dugaan kampanye di luar jadwal juga ada dugaan penggunaan anggaran negara untuk kampanye mereka. Karena itu seharusnya Panwaslu berlaku adil dengan mencopot spanduk-spanduk tersebut," katanya.

Selain itu, Habib juga mengkritik sikap Panwaslu bersikap pasif dengan menunggu laporan resmi. Seharusnyan Panwaslu bertindak responsive terhadap informasi yang ada di masyarakat.

"Kasus warga yang disumpah untuk memilih Foke agar mendapatkan Jamkesda yang diberitakan media massa seharusnya segera diusut karena merupakan pelanggaran undang-undang yang sangat serius," paparnya.

Senin, 28 Mei 2012

Indonesia 2-4 Inter: gol-gol dari Coutinho dan Pazzini


 JAKARTA – Panasnya menyengat, dengan temperature di atas 30°C dan tingkat kelembaban mendekati 90 persen di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, yang padat untuk laga persahabatan antara tim nasional Indonesia dan Inter, yang berakhir 2-4. Pelatih Andrea Stramaccioni menurunkan Orlandoni di gawang dengan Maicon, Cordoba, Samuel dan Zanetti di pertahanan. Palombo dan Cambiasso berjejer di lini tengah di belakang Jonathan, Coutinho dan Longo yang mendukung Diego Milito, yang bermain sebagai striker tunggal. Nerazzurri memakai kostum kandang Inter dengan celana dan kaos kaki hitam. Indonesia turun ke lapangan dengan mengenakan kaos merah dengan celanan dan kaos kaki putih.

PARUH PERTAMA
Tim tuan rumah membuat start yang menjanjikan tapi Inter yang lebih banyak menguasai bola, dan setelah hanya 5 menit Nerazzurri unggul. Sebuah sapuan yang buruk dari Rahman membuat bola langsung mengarah ke kaki Milito yang mengopernya ke Coutinho, memungkinkan pemain Brasil ini menaklukkan kiper Indonesia Maulana dengan tendangan kaki kanan terarah. Setelah 10 menit Inter nyaris menggandakan keunggulan mereka saat Longo memaksa Rahman melakukan penyelamatan sulit. Semenit kemudian tim tuan rumah menyamakan kedudukan lewat Wanggai saat ia mengambil keuntungan dari sapuan yang kurang bagus dari Cambiasso untuk merebut bola dan menaklukkan Orlandoni dengan tembakan akurat. Di menit ke-17 Inter kembali mengancam, kali ini lewat Cambiasso saat ia menerima bola dari Jonathan yang ditembaknya dengan bagian dalam kakinya, tapi mengarah tepat ke Maulana yang sudah siap mengantisipasinya. Yang juga harus disoroti adalah tembakan kaki kanan Jonathan yang kerap ditepis oleh kiper Indonesia itu menjadi sepak pojok. Di antara menit ke-23 dan 24 Longo dua kali nyaris mencetak gol; yang pertama berhasil diantisipasi oleh Maulana, kemudian dengan sebuah tembakan yang melenceng tipis.

Di menit ke-28 Ardiles mendapat kartu kuning setelah menjatuhkan Coutinho yang berpeluang mencetak gol. Dari tendangan bebas yang dihasilkannya Palombo mengancam Maulana, memaksa kiper itu terbang melakukan penyelamatan. Maulana kembali menunjukkan ketangguhannya dengan menahan sundulan Maicon dari sepak pojok. Saat berusaha bangun setelah terjatuh, Samuel menarik tangan kiper Indonesia dan mendapat kartu kuning lantaran ulahnya. Di menit ke-42 Inter kembali unggul saat Coutinho, yang mendapat umpan sempurna dari Milito, menaklukkan Maulana dengan sebuah lob yang indah. Sesaat setelah wasit memberi tanda waktu tambahan selama dua menit sebuah tembakan dari Milito ditepis oleh Maulana dan menjadi sepak pojok. Itu aksi terakhir sebelum babak pertama berakhir dengan skor 1-2.

PARUH KEDUA
Untuk memulai babak kedua, Stramaccioni memasukkan Castellazzi menggantikan Orlandoni, Pazzini menggantikan Longo dan Poli menggantikan Palombo. Peluang pertama didapat Nerazzurri saat umpan tumit Pazzini disambut Milito, dan pemain Argentina itu melepaskan tembakan kaki kanan yang melambung di atas mistar. Kemudian di menit ke-61 Nerazzurri kembali mencetak gol. Umpan panjang Cambiasso membebaskan Pazzini yang kemudian mengendalikan bola sebelum dengan cerdik melobnya melewati Maulana yang berbuah gol ketiga Inter. Ada satu lagi perubahan untuk Nerazzurri saat Biraghi masuk menggantikan Jonathan di menit ke-70. Lalu empat menit kemudian tim tamu menambah keunggulan mereka saat El Principe menyodorkan bola kepada Pazzini yang dengan kaki kanannya melepaskan tembakan menyilang melewati Maulana yang tak berdaya.

Satu lagi perubahan dilakukan Inter saat Stramaccioni memasukkan Tremolada menggantikan Coutinho di menit ke-78. Tapi, Bonai menunjukkan bahwa ia tak mau kalah tanpa perlawanan dan mengejutkan Inter saat ia melewati dua pemain, tapi tembakannya tak akurat. Pemain pengganti, Tremolada membuat para fans terkesan dengan upayanya yang diselamatkan oleh kiper Ridwan yang baru masuk. Di menit ke-90 Zanetti keluar digantikan Crisetig. Tiga menit memasuki masa injury Pahabol menutup skor saat ia membelokkan sebuah umpan silang dari kanan ke gawang untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 2-4. Waktu yang ada hanya cukup untuk membawa bola ke lingkaran tengah sebelum wasit meniup peluit untuk mengakhiri pertandingan. Meski begitu, the para pemain Nerazzurri memastikan berjalan menuju ujung stadion untuk memberikan penghormatan terhadap banyaknya fans mereka dari Inter Club Jakarta sebelum masuk ke kamar ganti.

Indonesia 2-4 Inter (HT: 1-2)
Pencetak gol: Coutinho 5, Wanggai 11, Coutinho 42, Pazzini 61, 74, Pahabol 45+2.

Indonesia: 22 Maulana (Ridwan 78); 21 Ardiles (Bachtiar 71), 14 Rahman, 17 Saputra, 4 Diego; 8 Aiboy (Yulianto 54), 11 Sakti (Syam 62), 13 Wahyu (Busari 87); 23 Maniani, 5 Wanggai (Bonai 12), 3 Sinaga (Bachdim 30).
Cadangan: 12 Syamsidar, 18 Valentino.
Pelatih: Nil Maizar.

Inter: 21 Orlandoni (Castellazzi 46); 13 Maicon, 2 Cordoba, 25 Samuel (Dellafiore 60), 4 Zanetti (Crisetig 90); 17 Palombo (Poli 46), 19 Cambiasso (Terrani 86); 42 Jonathan (Biraghi 70), 29 Coutinho (Tremolada 78), 81 Longo (Pazzini 46); 22 Milito.
Cadangan: 91 Di Gennaro.
Pelatih: Andrea Stramaccioni.

Wasit: Mohamed Noor Bin Nagor Amir (Malaysia).

Kartu kuning: Ardiles 28, Maicon 36, Samuel 39.